Semestinyakita tak memecah-belah diri menjadi berkeping- keping seperti itu. Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri. Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas. Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalam lah yang mampu merengkuh menyatukan kita. Suatu hari seorang karyawan diminta membuat laporan palsu di tempat kerjanya. Dengan alasan untuk menyelamatkan reputasi perusahaan dan menjaga agar klien tidak tahu bahwa perusahaannya telah menggelembungkan proyeknya. Pesan atasannya saat itu, "Klien tidak perlu tahu yang sebenarnya terjadi, karena jika mereka mengetahuinya, akan merugikan kita. Jadi kita perlu memberi mereka versi cerita yang lain." Versi cerita yang lain itu tentu saja sama artinya dengan berbohong, dan karyawan tersebut ditugaskan untuk menjelaskan hal itu pada klien. Selama beberapa jam karyawan tersebut merasa tersiksa, ia harus membuat keputusan mengikuti apa yang diminta atasannya dan apa yang ingin ia lakukan sebagai seorang yang memiliki integritas. Satu jam sebelum pertemuan dengan klien, ia akhirnya membuat keputusan. Ia menelepon atasannya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa berbohong kepada klien, dan bahwa harus ada solusi, lebih baik jujur dalam mengatasi masalah tersebut. Setelah menutup telepon, ia tahu bahwa waktu pemutusan sudah dekat. Benar saja, ia diminta untuk mencari pekerjaan lain karena ia dianggap tidak cocok dengan budaya perusahaan. Banyak di antara kita yang mengalami pengalaman serupa, harus membuat keputusan yang nantinya akan menentukan siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Kita berada di persimpangan di mana kita harus memrilih antara godaan melakukan penyimpangan demi keuntungan’ atau melakukan hal yang benar. Keputusan Anda, meski berupa tindakan terkecil sekalipun dapat berdampak pada integritas dan akhirnya reputasi Anda. Sepertinya setiap orang pernah mengalami keadaan dimana tak mudah untuk melakukan hal yang benar tanpa risiko. Namun yakinlah bahwa akan jauh lebih baik untuk hidup dan bekerja dengan integritas, dan ketika kita menjadi terkenal karena sifat tersebut makan akan sangat dihargai. Demikian juga hidup dan karir kita dapat berkembang. Integritas dapat diartikan selalu melakukan hal yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihat, bahkan ketika poster tentang pentingnya kejujuran’ di dinding sudah tidak ada, juga bahkan ketika pilihan yang harus tidak mudah. Integritas dapat juga diartikan sebagai tetap setia kepada diri sendiri dan nilai-nilai yang Anda pegang, bahkan ketika Anda dihadapkan dengan konsekuensi serius bagi pilihan-pilihan yang Anda buat. Hal yang berkaitan dengan masalah integritas seperti kejujuran, adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan. Ketika kita menjalani hidup dengan integritas, itu berarti bahwa kita membiarkan tindakan kita berbicara tentang siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Integritas adalah pilihan yang kita buat, dan itu adalah pilihan yang harus kita buat terus-menerus dan berulang-ulang. Tiga Alasan Terbesar Mengapa Integritas Penting Pertama, hidup dalam integritas berarti bahwa kita tidak mempertanyakan diri kita sendiri. Ketika kita mendengarkan hati kita dan melakukan hal yang benar, hidup menjadi sederhana, dan kita hidup dalam damai. Tindakan kita sekarang terbuka untuk dilihat semua orang, dan kita tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang kita sembunyikan. Menurut penelitian bohong membuat detak jantung meningkat, pola nafas juga lebih cepat, dan produksi keringat lebih banyak. Hal itu menunjukkan bahwa tubuh kita sesungguhnya lebih menyukai integritas. Kedua, ketika kita memiliki integritas, kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Ini sangat penting di tempat kerja terutama bagi mereka dalam posisi kepemimpinan. Mereka melihat Anda sebagai orang yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas tindakan Anda. Ketiga, kita menjadi panutan, apakah kita suka atau tidak. Kenapa? Karena integritas merupakan ciri dari kepemimpinan etis baik di perusahaan, klien, rekan kerja, masyarakat, keluarga, dan juga agama menginginkan pemimpin yang bisa mereka percayai. Ketika Anda menjalankan integritas, Anda menunjukkan pada semua orang bahwa Anda layak dipercaya dan dihormati. Selamat menjalankan integritas di manapun Anda berada. Mengingatkejadian yang baru saja saya alami, sepanjang perjalanan darat dari Jogja ke kampung halaman, tiba-tiba terlintas kata integritas di kepala saya. Mungkin sudah takdir-Nya perjalanan udara dari Jakarta ke Jogjakarta memberi saya sedikit pelajaran tentang arti kejujuran. Pelajaran yang nilainya tidak sebanding dengan meal saya yang hilang. Sepertinya terkesan mengada-ada.

Di sekolah kehidupan saya belajar bahwa setiap orang perlu membangun integritas dirinya, agar ia dimungkinkan membangun integritas kelompok dan organisasi di mana ia berada, yang pada gilirannya dapat pula menyumbang kearah pembentukan integritas masyarakat bangsa. Caranya adalah dengan pertama, menunjukkan kejujuran dan berani berbicara sesuai kenyataan; kedua, menepati janji atau melakukan apa yang dijanjikan dan tidak membocorkan rahasia; dan ketiga, bertindak konsisten dalam arti menyatukan kata dengan perbuatan. Di sekolah kehidupan pula saya belajar bahwa secara praktik barangsiapa yang pernah berbohong; atau pernah ingkar janji; atau pernah mengkhianati kepercayaan orang lain, memenuhi syarat untuk disebut munafik. Sebab kawan-kawan muslim mengajarkan kepada saya bahwa tiga ciri manusia munafik adalah apabila ia berbicara, ia bohong; apabila ia berjanji, ia ingkar; dan apabila ia diberi kepercayaan [amanah], ia berkhianat. Dan saya merasa bahwa penjelasan mengenai tiga ciri kemunafikan itu begitu operasional dan praktis. Sedemikian operasionalnya pengertian orang munafik di atas, maka setiap orang langsung dapat menjawab apakah ia PERNAH munafik, KADANG-KADANG munafik, SERING munafik, atau SELALU munafik. Ibarat warna, putih seratus persen dapat dianggap simbol orang yang tidak munafik; abu-abu untuk yang PERNAH berbohong; agak hitam untuk yang SERING berbohong; dan hita ... baca selengkapnya di Membangun Integritas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

MembangunIntegritas Di sekolah kehidupan saya belajar bahwa setiap orang perlu membangun integritas dirinya, agar ia dimungkinkan membangun integritas kelompok Sopan Santun Seorang pensiunan guru berjalan menuju kasir di K-Mart, supermarket yang lumayan terkenal di kota itu. Kaki kirinya terasa sakit, ia berhara Jiwa Pramuka Yudi
Di dalam pesawat dari Jakarta ke Jogjakarta, sepulang dari suatu acara di Belitong, saya duduk di kursi 7F dekat jendela sebelah kanan. Penerbangan saya termasuk low cost carrier tetapi mendapat in flight meal atau makanan ringan di atas pesawat. Karena rasa kantuk yang menggelayut, akhirnya saya terlelap tidak lama setelah pesawat lepas landas. Kira-kira 30 menit kemudian saya terbangun dan pesawat sudah berada di ketinggian sekitar 26 ribu kaki. Tentu saya berharap sudah ada makanan ringan sebagai jatah’ saya. Namun harapan tinggal harapan. Makanan ringan tidak ada di depan saya. Saya mencarinya di bawah kaki, barangkali terjatuh, ternyata juga tidak ada. Lantas saya menoleh ke penumpang sebelah kiri dan saya melihat di atas meja lipatnya ada meal 2 pack. Oh, rupanya oleh pramugari meal saya dititipkan di atas meja lipat penumpang sebelah saya yang ternyata juga masih terlelap. Saya berpikir begitu. Tentu saya merasa tidak enak kalau langsung saya ambil begitu saja tanpa permisi. Akhirnya saya tunggu saja penumpang sebelah sampai terbangun. Mungkin beliau juga sangat lelah kondisinya. Saya yakin beliau nanti juga akan memberikannya kepada saya. Kemudian terdengar pilot mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat di bandara tujuan. Tak lama akhirnya pesawat pun mendarat dengan mulus di landasan. Singkat cerita, sampai semua penumpang turun dari pesawat, tanpa babibu dan dengan sedikit gerakan yang mencurigakan’ 2 pak meal tersebut dibawa semua oleh penumpang sebelah, termasuk meal jatah saya. Akhirnya saya pun tidak jadi mendapat jatah’ meal saya. Ya sudahlah tidak mengapa, saya ikhlaskan saja. *** Mengingat kejadian yang baru saja saya alami, sepanjang perjalanan darat dari Jogja ke kampung halaman, tiba-tiba terlintas kata integritas di kepala saya. Mungkin sudah takdir-Nya perjalanan udara dari Jakarta ke Jogjakarta memberi saya sedikit pelajaran tentang arti kejujuran. Pelajaran yang nilainya tidak sebanding dengan meal saya yang hilang. Sepertinya terkesan mengada-ada. Lha wong cuma makanan ringan saja kok terlalu dipikir serius… Menurut KBBI arti integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran. Sedangkan dalam nilai budaya kerja instansi kami, Kementerian Agama, integritas dimaknai sebagai keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar. Tidak ada yang perlu dipertentangkan dari kedua pemaknaan di atas. Sesampai di rumah, saya teringat wejangan seorang kyai di suatu majlis ta’lim beberapa minggu yang lalu tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin di suatu negara yang selalu berdoa dan berharap menjadi negara baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur. Setelah mencari ke sana ke mari, akhirnya ketemu juga buku catatan kecil saya tentang contoh keteladanan bagaimana integritas itu terwujud. Wejangan dari Pak Kyai ini bukan cerita dongeng khayalan yang mengada-ada. Wejangan itu tentang kisah teladan yang patut kita jadikan pegangan dan panutan sampai kapan pun. Kisah tentang seorang pemimpin dunia. Kisah yang telah mahsyur dan pantas diceritakan oleh orang tua sebagai pengantar tidur anak, yaitu kisah teladan sang Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Umar merupakan tipe seorang pemimpin pemberani yang dijuluki Al Faaruuq oleh Nabi Muhammad SAW setelah masuk Islam. Al Faaruq artinya pemisah antara yang haq dan yang batil. Dengan masuknya Umar ke dalam Islam maka Umar menjadi pembeda antara yang haq dan yang batil. Selain itu beliau juga sering dipanggil dengan Singa Padang Pasir karena keberaniannya. *** Begini kisahnya. Suatu hari, di dalam perjalanan ke suatu tempat beliau bertemu dengan seorang anak kecil penggembala kambing. Kemudian beliau mendekati anak tersebut dan berbicara padanya. “Banyak sekali kambing yang kau pelihara. Semuanya bagus dan gemuk-gemuk. Juallah kepadaku barang satu ekor saja,” kata Khalifah Umar kepada si anak gembala. “Saya bukan pemilik kambing-kambing ini. Saya hanya menggembalakan kambing-kambing ini dan memungut upah darinya,” kata anak gembala. “Kambingmu itu amat banyak. Apakah majikanmu tahu?” kata khalifah membujuk. “Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya, dan tidak tahu berapa yang lahir dan yang mati. Tidak pernah memeriksa dan menghitungnya,” kata anak gembala. “Katakan saja kepada majikanmu, salah satu kambingnya dimakan serigala,” ucap Khalifah Umar. Anak gembala itu terdiam. Sejenak kemudian, dia lalu berkata, “Lalu, di mana Allah?” Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar menitikkan air mata. Saat anak itu berkata “Di mana Allah?”, dia merasa anak itu hendak menjelaskan padanya bahwa dengan berbohong berarti dia menafikan keberadaan Allah. Bukankah Allah Maha Melihat? Dipeluknya anak gembala itu, lalu dimintanya agar si anak gembala mengantarkannya kepada majikannya. Sesampai di rumah majikan anak itu, Khalifah Umar langsung membeli anak gembala itu dan memerdekakannya saat itu juga. Tidak hanya itu, semua kambing yang dimiliki oleh majikan anak gembala itu dibelinya dan diberikan kepada anak gembala yang jujur dan amanah itu sebagai hadiah. *** Begitulah teladan integritas berupa kejujuran dari sang pemimpin yang terjadi ratusan tahun yang lampau. Jika kita selalu bisa menyadari dan menghadirkan bahwa ada ALLAH SWT di sekitar kita setiap saat, maka Allah-lah yang akan menjaga kita. Membangun zona integritas tidak perlu muluk-muluk. Bulatkan niat, mulailah dari diri sendiri, dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai dari sekarang juga. Allah berfirman QS. Ali Imron159 “….faidzaa azamta fa tawakkal alallah….” Terjemahan ….apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah…. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah teladan tersebut. Aamiin. ***
Эрεφ ока ሃւαδዷվоΑми ժሼвևлዥуջ исաкቴди
Οսըмуժጥνид аժոсвιհеճጲиጀидриչը упωт изирօщուΟ ς քеμուኆулу
ԵՒчуπωթεհ адևτиЖуйуреፄո ዌՈፁеде увреφխвацո его
Λ ожቩՎ աтኗፕሔէчоጫу β
4 "Memang benar bahwa integritas saja tidak akan menjadikanmu seorang pemimpin, tetapi tanpa integritas, kamu tidak akan pernah menjadi pemimpin." - Zig Ziglar 5. "Tidak ada nilai yang lebih

“Integritas menciptakan kekuatan di dalam proses hidup lalu membawakan buah berkualitas untuk dipersembahkan kepada Anda.”~Djajendra Mempunyai integritas berarti memiliki keberanian untuk bersikap di setiap situasi dan kondisi. Orang-orang dengan integritas bertindak tanpa rasa takut, karena semua tindakan dilakukan dengan mengikuti aturan dan prosedur yang benar. Tidak ada niat untuk melakukan pelanggaran. Tidak ada niat untuk menutupi kebenaran. Integritas menjadikan Anda jujur dan ikhlas untuk menghadapi tantangan. Integritas menjadikan Anda bertanggung jawab dan disiplin di setiap proses yang harus dilalui. Integritas adalah jalan pembebasan dari perbudakan energi negatif terhadap diri sendiri. Ketika Anda memiliki integritas, maka Anda terbebas dari belenggu tak berdaya. Anda mampu tampil konsisten untuk menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, etis, dan taat dengan aturan main. Anda menjadi sadar oleh nilai integritas, sehingga mampu tampil jujur tanpa pernah dikendalikan oleh sebuah kepentingan. Jujur dan tanggung jawab Anda itu konsisten, tidak pilih-pilih, semua yang tidak benar tetaplah tidak benar. Integritas menjadikan Anda selalu berbicara yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Anda tidak memihak, Anda hanya mengikuti aturan dan prosedur yang benar. Walaupun mengalami kesulitan, Anda tidak takut karena diri Anda sudah jujur dengan hidup yang dijalani, dan keyakinan Anda bahwa integritas mampu menyelamatkan hidup Anda akan benar-benar membantu Anda. Integritas menghilangkan keegoisan dan menguatkan kesadaran, sehingga Anda selalu bekerja dengan prinsip kehati-hatian sesuai aturan tanpa ada rasa takut. Intinya, Integritas adalah kualitas yang menjadikan Anda kuat dan berani bersikap tanpa rasa takut. Integritas membuat Anda berada dalam masa sekarang untuk melakukan rutinitas secara konsisten. Apa pun kejadian buruk yang Anda alami, Anda tidak akan putus asa, Anda mampu menjaga semangat untuk melewati kejadian buruk tersebut. Anda tidak akan kaku dengan aturan, tetapi selalu terbuka dan bertindak dari kesadaran untuk menjaga kejujuran. Semua ketidaktahuan yang Anda alami bersama tanggung jawab Anda akan diselesaikan dengan pengetahuan yang tepat. Anda yang menjalankan integritas dengan murni akan kembali kepada Anda untuk menjaga dan membantu Anda di saat-saat sulit. Jadi, integritas ini mampu memberikan efek positif untuk diri sendiri, sehingga selalu menjadi kuat untuk menjalani tantangan yang sulit. Integritas menjadikan seseorang jauh dari perilaku negatif atau perilaku yang mengutamakan kepentingan pribadi. Orang yang berintegritas selalu sadar bahwa nilai-nilai kehidupan positif yang ditanam ke dalam pribadinya akan tumbuh untuk menjaga dirinya. Efek positif dari integritas ini mampu menyebabkan Anda untuk menerima kehidupan yang indah. Integritas selalu memberikan hasil yang baik bagi kebaikan diri sendiri. Integritas juga menciptakan kekuatan di dalam proses hidup lalu membawakan buah berkualitas untuk dipersembahkan kepada Anda. Tujuan integritas adalah memberikan kebahagiaan kepada Anda. Ketika Anda memberi integritas pada semua tindakan atau aktivitas Anda, maka buah kebaikan akan datang untuk Anda. Semua potensi buruk akan dihilangkan oleh integritas. Semua niat batin yang negatif akan dibersihkan oleh energi integritas. Jadi, integritas akan membersihkan diri Anda dari dalam lalu tindakan eksternal Anda akan bersumber dari diri Anda yang bersih dan jujur. Integritas mampu memperbaiki sifat dan perilaku untuk melakukan apapun dengan cara-cara baik. Jadi, semua sifat dan perilaku buruk akan dihilangkan oleh integritas. Integritas mampu melakukan pekerjaan untuk membersihkan diri semua potensi negatif dari dalam diri. Pada akhirnya, integritas mampu menjadi kekuatan besar untuk menjaga diri dari pengaruh buruk. Untuk mengundang MOTIVATOR hubungi 0812 1318 8899/ email training Post navigation

BlogTentang Kumpulan Cerita Motivasi, Kata Motivasi, Contoh Artikel,Motivasi Diri, ia membutuhkan "Integritas" sebagai bahan bakar untuk melajukan kendaraannya. Berbagi cerita mengenai setiap cabang yang telah mereka lalui sehingga masing-masing mendapatkan pengetahuan baru untuk menempuh perjalanan selanjutnya. Ketika sang supir Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apresiasi bukanlah basa-basi yang manis terucap dan hambar dalam realita. Apresiasi sejatinya adalah air segar yang menyegarkan jiwa dan menggerakan hati dan budi untuk membangun komitmen hidup yang berkualitas. Apresiasi senantiasa menjadi pola hidup sehat dan bahagia dalam menumbuhkan ketekunan, tanggung jawab, loyalitas, dan hidup yang C. Maxwell dalam bukunya yang berjudul The 360 Degree Leader pernah menulis, "Hal yang mengakibatkan begitu banyak ketidakharmonisan antarbangsa adalah fakta bahwa sebagian ingin memukul genderang besar, tetapi hanya sedikit yang mau mendengarkan musiknya, dan tidak ada yang mau menjadi pemain biola kedua." Banyak pribadi ingin menjadi yang pertama dan utama tanpa mempedulikan sekitarnya yang telah mendukungnya, bahkan seringkali hal-hal yang dipandang biasa-biasa saja justru menjadi penentu yang melihat dalam keseharian hidup kita, begitu banyak orang memfokuskan pada cita-cita atau pekerjaan menjadi sesuatu yang utama dan harus diprioritaskan mengalahkan banyak hal dalam keseharian. Detik demi detik, waktu demi waktu, seluruh pikiran dan energi dikerahkan untuk mensukseskan cita-cita hidup, yang terkadang melupakan hal-hal sederhana dalam keseharian. Mari habiskan waktu sejenak bersama anak-anak untuk bercanda ataupun sekadar jalan-jalan putar komplek perumahan. Dengan senang hati, mengantarkan istri belanja ke pasar sambil bercerita tentang menu apa yang akan dimasak hari itu. Atau, melakukan hal-hal lain yang tidak berhubungan lamgsung dengan pekerjaan utama sebagai sebuah dinamika hidup yang penuh warna. Memukul genderang besar dan menjadi yang utama bukanlah sebuah kesalahan hidup, namun mendengarkan musiknya pun bukan pula sesuatu yang harus dihindari karena melakukannya tidak akan mengurangi kualitas hidup. Dipuji oleh banyak orang karena keberhasilan atau posisi kita adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, namun ada kalanya setiap pribadi memiliki keseimbangan untuk siap sedia memuji dan menghargai dengan tulus atas kebaikan dan keberhasilan orang lain. Inilah yang disebut sebagai keseimbangan hidup, siap dipuji dan memuji, siap dihargai dan menghargai. Dalam keluarga, siap saling memuji antara suami dan istri, siap menghargai antara orang tua dan anak. Dalam sebuah komunitas bersama, ada sikap tulus hati dan kerelaan untuk memberikan empati dan simpati sebagai sebuah gerakan membangun komunitas yang guyub dan penuh makna kebaikan. Dalam dinamika di tempat kerja, posisi yang berbeda-beda, bukan sebuah alasan untuk tidak menjaga dan memelhara apresiasi satu sama lain sebagai sebuah usaha untuk membangun kolaborasi hati dan budi yang akan melahirkan integritas Baggett, penulis dan wirausaha, menegaskan tentang integritas sebagai "melakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakuan, pada saat Anda katakan akan Anda lakukan, dan dengan cara seperti apa yang Anda katakan akan Anda lakukan". Integritas sebagai sebuah komitmen diri dan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup bersama dalam norma kebaikan dan kebenaran. Apresiasi yang menjadi habitus hidup senantiasa mendorong setiap pribadi untuk membangun integritas hati dan budi setiap pribadi disentuh dalam semangat yang kondusif dan mengembangkan jiwa, lahirlah kebahagiaan, kenyamanan, kepuasan, dan motivasi untuk berbagi kebaikan pada sesama dan semesta dalam ketekunan dan tanggung jawab yang tak jarang menembus logika manusia. Ketika manusia mampu memanusiakan manusia sebagai pribadi yang berharga, di sanalah loyalitas dan totalitas sebagai perwujudan integritas diri lahir dan bertumbuh-kembang. Manusia lahir, sejatinya untuk berjuang mengembangkan sisi humanisme dan pada akhirnya demi kemuliaan Sang Pencipta. Lihat Humaniora Selengkapnya
CeritaSebagai Motivasi Peserta Didik Mengembangkan Potensi di Masa Pandemi. Kukuh Subardi, S.Pd.I. MTs Negeri 2 Purworejo. Pendidikan merupakan kunci kemajuan peradaban bangsa. Pada peradaban bangsa mana pun, profesi guru memiliki peran yang strategis, karena penyandang profesi guru mengemban tugas sejati bagi proses kemanusiaan, pemanusiaan
Hai Mama, Sesuai janji, ceritamamaiiz episode 3 kali ini akan bercerita tentang pendidikan inklusif di mata seorang Ibu dengan dua orang anak yang memiliki kebutuhan khusus, Umi Pipi. Apakah pendidikan inklusif menurut Umi Pipi? kemudian bagaimana mama hebat ini menerapkan nilai integritas sebagai pendidikan inklusif di rumah? Kata kunci dari pendidikan inklusif adalah "no one left behind". Apapun perbedaan yang dimiliki seorang anak, baik dari kondisi sosial, ekonomi maupun kapabilitas yang dimiliki, seluruh anak Indonesia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan. Termasuk akses kepada pendidikan karakter, dalam hal ini termasuk juga pembelajaran nilai integritas. "Inklusi ini merupakan sebuah paradigma yang seharusnya berawal dari lingkungan terkecil, hal tersebut membuat pendidikan inklusif sangat visible ditarik kedalam pendidikan keluarga." "Jika sekolah hanya menerima anak anak yang sudah pintar, anak anak yang sudah baik, maka apa fungsi pendidikan sebenarnya, justru sekolah harusnya menerima perbedaan itu karena disitulah kualitas pendidikan diukur?" Pendidikan merupakan hak setiap anak, dan pendidikan inklusi menegasikan semua perbedaan sosial, ekonomi dan kapabilitas. Karena berani, jujur, mandiri, peduli, adil, disiplin, kerja keras, tanggung jawab dan sederhana merupakan nilai universal yang sangat bisa diajarkan dan diterapkan apapun status sosial, status ekonomi maupun perbedaan kapabilitas pada anak. Selamat Hari Anak Nasional!
Home» SBMPTN » Cerita Motivasi Cerita Motivasi. Share on : 100 anak panah tepat mengenai sasaran. Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya. Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental

Cherry Tree, The When George Washington was about six years old, he was made the wealthy master of a hatchet of which, like... Read more Courage of His Convictions, The ABE LINCOLN made the great speech of his famous senatorial campaign at Springfield, Illinois. The convention before which he spoke... Read more Emperor’s Seed, The Once there was an emperor in the Far East who was growing old and knew it was coming time to... Read more Goat and the Goatherd, The A Goatherd had sought to bring back a stray goat to his flock. He whistled and sounded his horn in... Read more Greatness "The trouble with the world," said the Master with a sigh, "is that human beings refuse to grow up." "When... Read more Maintain Your Integrity A while back, there was a story about Reuben Gonzolas, who was in the final match of his first professional... Read more Moonlight Ride Jenny was so happy about the house they had found. For once in her life 'twas on the right side... Read more Nothing but the Truth! David Casstevens of the Dallas Morning News tells a story about Frank Szymanski, a Notre Dame center in the 1940s,... Read more What You Are Is As Important As What You Do It was a sunny Saturday afternoon in Oklahoma City. My friend and proud father Bobby Lewis was taking his two... Read more Why Lincoln Was Called Honest Abe’ In managing the country store, as in everything that he undertook for others, Lincoln did his very best. He was... Read more

ZvOxOdt.
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/270
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/279
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/41
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/255
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/307
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/163
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/170
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/355
  • vb2p3cwgp6.pages.dev/383
  • cerita motivasi tentang integritas